EVALUASI BELAJAR & PEMBELAJARAN
A. Pengertian dan Prinsip Umum Evaluasi
Arikunto yang menyatakan bahwa
evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat diatas secara
implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas dari pada
pengukuran dan testing.
Phopan mengemukakan bahwa untuk
memahami arti evaluasi memang perlu terlebih dahulu memahami arti pengukuran.
Menurutnya pengukuran menunjukan kegiatan mengukur yaitu menghitung atau
menetapkan angka-angka sehingga kita dapat menggambarkan sesuatu secara lebih
seksama, seberapa besarnya, kecilnya, panjangnya & sebagainya. Pengukuran
terdiri dari penetapan status gejala tertentu dengan cara yang lebih seksama.
Michael scriven seorang
teoritis evaluasi mengamati bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai. Karena
itu evaluasi pendidikan terdiri dari penetapan nilai sehubungan dengan fenomena
pendidikan. Penetapan nilai yang kita maksud adalah penentuan manfaat atau
kebaikan relative dari segala sesuatu yang kita evaluasikan. Sejalan dengan
pandangan tersebut Asmawi zainul & Noehi Nasution mengartikan pengukuran
sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakterristik tertentu yang
dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi
yang jelas, sedangkan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan
dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar
baik yang menggunakan tes maupun non tes. Pendapat ini sejalan dengan pendapat
suharsimi Arikunto yang membedakan antara pengukuran penilaian & evaluasi.
Sudrajat mengemukakan banyak orang mencampur aduakan penegertian antara evaluasi,
Sudrajat mengemukakan banyak orang mencampur aduakan penegertian antara evaluasi,
pengukuran
( measurement), tes dan penilaian (assessmen) Padahal keempatnya memiliki pengertian yang
berbeda. Evaluasi adalah kegiatan indentifikasi untuk melihat apakah suatu
program yang direncanakan telah dicapai atau belum, berharga atau tidak, &
dapat pula untuk melihat tingkat evisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan
dengan keputusan nilai (value judgment ) Pengukuran adalah proses pemberian angka
atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana seorang
peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Sedangkan penilaian (
assessment ) adalah penerapan berbagai cara & penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana proses penilaian
peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik.
Davies mengemukan bahwa evaluasi
merupakan proses sederhana memberikan atau menetap kan nilai kepada sejumlah
tujunan kegiatan keputusan, unjuk kerja, proses, orang objek dan masih banyak
yang lain (Davies;1981;3)sedang kan Ward dan Brown mengemukankan evaluasi
merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dengan berdasar kan
bahasan bahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum dapat
diartikan sebagai proses sistimatis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan
kegiatan keputusan untuk kerja proses orang objek dan yang lalu. Menurut
(Kouriski) adalah tindakan tentang penetapan derajat penguasaan atribut
tertentu oleh individu atau kelompok. Menurutya evaluasi umumnya bersifat pada
siswa ini berarti evaluasi dimaksud untuk mengamati hasil belajar siswa dan
berupaya menentukan bagaimana menciptakan kesimpulan belajar. Menurut Nurkancana & Sumartana ( 1986 ) yang membahas
pendapat Wand & Brown. Pengukuran
adalah suatu tindakan atau proses menentukan luas atau kuantitas pada sesuatu
sedangkan evaluasi merujuk pada suatu tindakan atau proses untuk menentukan
nilai dari pada sesuatu. Jika kita cermati kembali komponen komponen
pembelajaran kita menemukan bahwa evaluasi merupakan salah satu komponen system
pendidikan atau pembelajaran. Oleh sebab itu, kemampuan guru melaksanakan
evaluasi secara tepat akan memberikan pengaruh bagi peningkatan kualitas
pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan evaluasi dengan benar, maka setiap guru
dituntut memiliki perangkat pengetahuan tentang berbagai jenis evaluasi,
prinsip prinsip evaluasi, memilih jenis evaluasi sesuai dengan karekteristik
dan tujuan pembelajaran serta prosedur implementasi dalam kegiatan pembelajaran.
Diyati dan Mujiono mengemukakan bahwa hal penting yang harus diketahui guru
adalah bahwa secara umum evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Guru
harus dapat membedakan antara kegiatan evaluasi hasil belajar dan evaluasi
pembelajaran. Agar evaluasi yang dilakukan memberikan manfaat sebagaimana yang
diharapkan, maka evaluasi hahus dilakukan berdasarkan prinsip yang tepat
ARIKUNTO I mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan
evaluasi, yaitu ada tryangulasi atau hubungan erat ketiga komponen yaitu antara
lain sebagai berikut :
1.
tujuan
2.
kegiatan pembelajaran atau kegiatan belajar mmengajar dan
3. Evaluasi
3. Evaluasi
B.Tujuan
Evaluasi
Secara
umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan
tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan secara spesifik evaluasi
memiliki banyak tujuan dan manfaat. Karena itu menurut Reece dan Walker
terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan, yaitu :
1.
memperkuat kegiatan belajar
2.
menguji pemahaman dan kemampuan siswa
3.
memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
4.
mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran
5.
memotivasi siswa
6.
memberi umpan balik bagi siswa
7.
memberi umpan balik bagi guru
8.
memelihara standar mutu
9.
mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
10.
memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
11.
menilai kualitas belajar
Pelaksanaan
evaluasi dalam pendidikan mempunyai manfaat yang luas, tidak sekedar mengukur
keberasilan proses belajar akan tetap dapat memberikan manfat dalam berbagai
kegiatan lain baik bagi guru maupun bagi siswa Nurkancana 1986 beberapa pungsi
atau manfaat evaluasi pendidikan dan pembelajaran tersebut adalah sebagai
berikut :
a. mengetahui tahap kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu
b. mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan
c. mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru atau kah harus mengulang pelejeran pelejaran yang telah lampau
d. memdapat kan bahan bahan informasi dalam membeikan bimbingan tentang jenis pendidikan dan jabatan yang sesuai untuk siswa
a. mengetahui tahap kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu
b. mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan
c. mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru atau kah harus mengulang pelejeran pelejaran yang telah lampau
d. memdapat kan bahan bahan informasi dalam membeikan bimbingan tentang jenis pendidikan dan jabatan yang sesuai untuk siswa
e.
mendapat kan bahan bahan informasi apakah seorang anak dapat dinaikan kekelas
yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas semula
f.
membanding kan apakah frestasi yang dicapai anak sudah sesuai dengan kafasitas
nnya atau belum
g. untuk
menafsirkan apakah seseorang anak yang telah cukup matang ubtuk kita lepas kan
ke dalam masyrakat atau untuk melanjutkan ke lemba pendidikan yang lebih tinggi
h. untuk
mengadakan seleksi
i. untuk
mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan dalam lapangan pendidikan.
C.
Syarat-syarat umum evaluasi
A. Kesahihan atau validitas
Keshahihan dapat diterjemahkan pula sebagai
kelayakan, interprestasi terhadap hasil dari suatu instrumen evaluasi atau tes.
Validitas merupakan ketepatan evaluasi atau mengevaluasi apa yang harus di
evaluasi menurut Nur Kuncana & Sumartana validitas dapat di tinjau dari
beberapa sisi :
·
Validitas ramalan ( predictive validity )v Artinya ketepatan dari sutau alat pengukur
ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan yang dicapai kemudian
·
Validitas bandingan (concurrent validity )v Adalah ketepatan dari suatu tes dilihat dari korelasinya
terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat ini secara nyata.
·
Validitas isi ( content Validity )v Validitas isi diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau
dari isi tes tersebut. Suatu tes hasil belajar dikatakan valid menurut
validitas isi akan bilamana materi tes tersebut betul-betul dapat mewakili
secara menyeluruh (representative) dari bahan-bahan pelajaran yang diberikan.
·
Validitas konstruk (construct validity)v Validitas konstruk dapat diartikan sebagai ketepatan suatu
tes ditinjau dari susunan (konstruksi) itu tersebut keshahihan hasil evaluasi
dipengaruhi oleh beberapa factor :
1. Faktor Instrument evaluasiØ
2. Faktor adminitrasiØ & penskoran
3. Faktor berkaitan dengan respon siswa
B. Keterandalan (reliabilitas)
Keterandalan dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan
keajengan (konsistensi) hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu instrument
evaluasi. Nurkencana & Sumartana menjelaskan beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mencari taraf realibilitas suatu tes. Keterladanan dalam
evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan
bahwa suatu instrument evaluasi memberikan hasil yang tapat (Arikunto 1990;81).
C. Kepraktisan
Kepraktiasan dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang
ada kaitan dengan instrument evaluasi, baik dalam mempersiapkan, menggunakan,
mengolah hasil, menginterpretasi hasil maupun kemudahan-kemudahan dalam
penyimpanannya.
Kepraktisan evaluasi dipertimbangkan lama pada saat memilih
tes atau instrument evaluasi lain yang di evaluasikan oleh suatu lembaga. Kemudahan
adminitrasi.v
Kemudahan adminitrasi ini dapat dilakukan dengan memberikan petunjuk yang sederhana dan jelas serta pengaturan waktu evaluasi yang baik tidak menimbulkan kesulitan Waktu yang disediakan.Hendaknya diperhitungkan secara cermat agar peserta tidak mengalami kesulitan.
Kemudahan adminitrasi ini dapat dilakukan dengan memberikan petunjuk yang sederhana dan jelas serta pengaturan waktu evaluasi yang baik tidak menimbulkan kesulitan Waktu yang disediakan.Hendaknya diperhitungkan secara cermat agar peserta tidak mengalami kesulitan.
Kemudahan menskor.Memudahkan untuk menskor dan lembar jawaban
dan lembar soal.Kemudahan interpretasi.Semakin mudah interpretasi dan aplikasi
hasil evaluasi berarti semakin meningkat kepraktisan evaluasi.Tersedianya
bentuk instrument evaluasi yang ekuivalen atau sebanding.
D. Tehnik-Tehnik Evaluasi
Penentuan tehnik evaluasi yang bergantung pada jenis
informasi yang diharapkan apakah mengenai hasil perubahan tingkah laku atai tentang
operasi pelaksanaan system instruktisional itu sebabnya disarankan menggunakan
suatu materi tehnk evaluasi.
1. Evaluasi asassment terhadap siswa
2. Koesioner dan wawancara dengan siswa
3. Observasi terhadap pelaksanaan instruktisional
4. Umpan balik dan staf pengajar yang taj langsung terlibat
dengan system instruktisional. Sebab tehnik tersebut memiliki peran yang penting dalam
pelaksanaan evaluasi formatif maupun sumatif.
1. Tehnik ulang
Tehnik ulang adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencari reabilitas
suatu tes dengan cara memberikan tes tersebut kepada sekolompok anak dalam dua
kesempatan yang berlainan.
1. Tehnik bentuk parallel
Pada tehnik bentuk paralel
digunakan dua bentuk tes yang sejenis (tetapi tidak identik) baik yang mengenai
isinya, proses mental yang diukur, tingkat kesukaran maupun jumlah item.
2. Tehnik belah dua
Ada dua prosedur yang dapat
dipergunakan untuk membelah dua suatu tes yaitu :
- Prosedur ganjil genap, artinya seluruh item yang bernomor ganjil dikumpulkan menjadi satu kelompok, dan seluruh item yang bernomor genap menjadi kelompok orang lain.
- Prosedur secara random misalnya dengan menggunakan ujian, atau denagan menggunakan table bilangan random.
- Prosedur ganjil genap, artinya seluruh item yang bernomor ganjil dikumpulkan menjadi satu kelompok, dan seluruh item yang bernomor genap menjadi kelompok orang lain.
- Prosedur secara random misalnya dengan menggunakan ujian, atau denagan menggunakan table bilangan random.
E. Jenis-jenis evaluasi
pembelajaran.
Bentuk evaluasi pembelajaran
yang lazim dilakukan dalam kegiatan.
a. evaluasi formatif
Adalah kegiatan evaluasi yang
dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan tujuannya adalah
untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajran telah berjalan
sebagaimana yang direncanakan dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan
untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan dan telah tercapai,
dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran apa saja yang telah berhasil
dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil
tindakan-tindakan yang tepat.
b. Evaluasi sumatif
Adalah evaluasi tang
dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih
dari satu pokok bahasan dalam arti sejauh mana peserta didik dapat berpindah
dari suatu unit ke unit lainnya menurut Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif
sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu yang
memiliki beberapa atau semua untuk pelajaran yang diajarkan dalam satu
semester.
c. Diagnostik
Evaluasi diagnostic adalah
evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebuhan-kelebihan dan
kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang
tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan baik pada
tahap awal selama proses maupun akhir pelajaran.
d. Pendekatan evaluasi pembelajaran
Untuk mengetahui seberapa
tinggi prestasi belajar siswa maka seorang guru perlu memahami cara yang dapat
dipergunakan untuk mengenfersikan atau merubah skor mentah menjadi skor
standar. Ada beberapa cara pendekatan evaluasi pembelajaran :
• Dengan jalan membandingkan
skor yang diperoleh seseorang dengan suatu standar yang absolute
• Dengan jalan membandingkan
skor seseorang dengan skor yang di peroleh orang lain dalam tes tersebut
1. Penilain Acuan Patokan, Criterion Reference Test (CRT)
Dari penilaian acuan patokan
yang juga disebutkan penilai dengan norma absolut atau norma actual merupakan
norma penilaian yang ditetapkan secara absolut (mutlak) oleh guru atau pembuat
tes berdasarkan atas jumlah soal serta presentase penguasaan yang dipersyarakan
(Nurkencana &Sumartana,1986:78) tujuan penggunaan tes acuan patokan
berfokus pada kelompok prilaku siswa yang khusus dengan didasarkan kepada
kriteria atau standar khusus. Dengan kata lain tes kriteria digunakan untuk
menyeleksi secara pasti status individual berkenan dengan domain perilaku yang
ditetapkan atau dirumuskan dengan baik.
2. Penilain Acuan Normatif (PAN), Norm reference test (NRT)
Norma relative yang disebut
juga norma aktual, norma empiris atau dinamakan juga penilaian acuan norma (
PAN). Norma relative adalah suatu norma yang disusun secara relative
berdasarkan distribusi yang skor dicapai oleh peserta tes. Pada pendekatan
acuan norma standar performa yang digunakan bersifat relative artinya tingkat
performan seseorang siswa yang ditetapkan berdasarkan pada posisi relative
dalam kelompoknya tujuan penggunaan tes acuan norma biasanya lebih umum dan
komprehensif tes acuan norma dimaksud untuk mengetahui status peseta tes dalam
hubungannya dengan performan dengan kelompok peserta yang lain yang telah
mengikuti tes . Penilain acuan norma dapat dipergunakan bilamana distribusi
kecakapan atau kemampuan kelompok tes mengikuti hukum kurve normal.
Evaluasi hasil belajar
Fungsi dan tujuan evaluasi
hasil belajar.
a.
Untuk diagnostic dan pengembangan.
Yang dimaksud dengan hasil
dari kegiatan evaluasi diagnostic dan pengembangan adalah penggunaan hasi
lbelajar sebagai dasar pendiagnoksiran kelemahan dan keunggulan siswa dan
beserta sebab-sebabnya.
b. Untuk seleksi
Hasil dari kegiatan evaluasi
harus belajar seringkali digunakan sebagai dasar untuk menunjukan siswa-siswa
yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu.
c. Untuk kenaikan kelas
Menentukan apakah seorang siswa
dapat dinaikan kelas yang lebih tinggi atau tidak.
d. Untuk pemantapan
Agar siswa dapat berkembang
sesuai dengan tingkat kemampuan dan kompetinsi yang mereka miliki. Maka perlu
difikirkan ketetapan pemantapan siswa pada kelompok yang sesuai. Prosedur Evaluasi
Hasil Belajar
a. Persiapan
b. Penguasaan instrument
evaluasi
c. Pengelolaan hasil
penilaian
d. Pengelolaan hasil
pengukuran
e. Evaluasi pembayaran.
f. Penyusunan rancangan
g. Penyusunan instrument
h. Pengumpulan data
i. Analisis data
j. Penyusunan laporan
Fungsi & Tujuan Evaluasi
Pembelajaran
a. Fungsi dan tujuan pembelajaran untuk pengembagan.
Dalam hal evaluasi
pembelajaran berfungsi dan bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran maka
evaluasi sedang menjalankan fungsi formatif.
b. Untuk akreditasi.
Orang-orang yang terlibat
dalam penyelenggaraan pendidikan pada umumnya mengenal akreditasi sebagai suatu
penilaian yang dilakukan oleh pemerintah tehadap sekolah swasta untuk
menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah tersebut. (Arikunto
1990;186) Akreditasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses dengan nama
suatu program atau institusi di akui sebagai badan yang sesuai dengan beberapa
standar yang telah disetujui.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
·
Prof, Dr Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,
Bumi aksara 2001 Jakarta
·
Dr. Dimyati , Drs, Mudjiono, Belajar dan
Pembelanjran, Rineka Cipta 2006 Jakarta
·
Arikunto, Sraihimi (2007). Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar