Rabu, April 09, 2014

belajar dan pembelajaran mata kuliah semester 2


EVALUASI BELAJAR & PEMBELAJARAN
A.    Pengertian dan Prinsip Umum Evaluasi
Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat diatas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas dari pada pengukuran dan testing.
Phopan mengemukakan bahwa untuk memahami arti evaluasi memang perlu terlebih dahulu memahami arti pengukuran. Menurutnya pengukuran menunjukan kegiatan mengukur yaitu menghitung atau menetapkan angka-angka sehingga kita dapat menggambarkan sesuatu secara lebih seksama, seberapa besarnya, kecilnya, panjangnya & sebagainya. Pengukuran terdiri dari penetapan status gejala tertentu dengan cara yang lebih seksama.
Michael scriven seorang teoritis evaluasi mengamati bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai. Karena itu evaluasi pendidikan terdiri dari penetapan nilai sehubungan dengan fenomena pendidikan. Penetapan nilai yang kita maksud adalah penentuan manfaat atau kebaikan relative dari segala sesuatu yang kita evaluasikan. Sejalan dengan pandangan tersebut Asmawi zainul & Noehi Nasution mengartikan pengukuran sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakterristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas, sedangkan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun non tes. Pendapat ini sejalan dengan pendapat suharsimi Arikunto yang membedakan antara pengukuran penilaian & evaluasi.


Sudrajat mengemukakan banyak orang mencampur aduakan penegertian antara evaluasi,
pengukuran ( measurement), tes dan penilaian (assessmen) Padahal keempatnya memiliki pengertian yang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan indentifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncanakan telah dicapai atau belum, berharga atau tidak, & dapat pula untuk melihat tingkat evisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgment ) Pengukuran adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Sedangkan penilaian ( assessment ) adalah penerapan berbagai cara & penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana proses penilaian peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik.
Davies mengemukan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana memberikan atau menetap kan nilai kepada sejumlah tujunan kegiatan keputusan, unjuk kerja, proses, orang objek dan masih banyak yang lain (Davies;1981;3)sedang kan Ward dan Brown mengemukankan evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dengan berdasar kan bahasan bahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistimatis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan kegiatan keputusan untuk kerja proses orang objek dan yang lalu. Menurut (Kouriski) adalah tindakan tentang penetapan derajat penguasaan atribut tertentu oleh individu atau kelompok. Menurutya evaluasi umumnya bersifat pada siswa ini berarti evaluasi dimaksud untuk mengamati hasil belajar siswa dan berupaya menentukan bagaimana menciptakan kesimpulan belajar. Menurut Nurkancana & Sumartana ( 1986 ) yang membahas pendapat Wand & Brown. Pengukuran adalah suatu tindakan atau proses menentukan luas atau kuantitas pada sesuatu sedangkan evaluasi merujuk pada suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu. Jika kita cermati kembali komponen komponen pembelajaran kita menemukan bahwa evaluasi merupakan salah satu komponen system pendidikan atau pembelajaran. Oleh sebab itu, kemampuan guru melaksanakan evaluasi secara tepat akan memberikan pengaruh bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan evaluasi dengan benar, maka setiap guru dituntut memiliki perangkat pengetahuan tentang berbagai jenis evaluasi, prinsip prinsip evaluasi, memilih jenis evaluasi sesuai dengan karekteristik dan tujuan pembelajaran serta prosedur implementasi dalam kegiatan pembelajaran. Diyati dan Mujiono mengemukakan bahwa hal penting yang harus diketahui guru adalah bahwa secara umum evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Guru harus dapat membedakan antara kegiatan evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Agar evaluasi yang dilakukan memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan, maka evaluasi hahus dilakukan berdasarkan prinsip yang tepat ARIKUNTO I mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu ada tryangulasi atau hubungan erat ketiga komponen yaitu antara lain sebagai berikut :
1. tujuan 
2. kegiatan pembelajaran atau kegiatan belajar mmengajar dan 
3. Evaluasi
B.Tujuan Evaluasi 
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan secara spesifik evaluasi memiliki banyak tujuan dan manfaat. Karena itu menurut Reece dan Walker terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan, yaitu :
1. memperkuat kegiatan belajar
2. menguji pemahaman dan kemampuan siswa
3. memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai 
4. mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran 
5. memotivasi siswa 
6. memberi umpan balik bagi siswa 
7. memberi umpan balik bagi guru 
8. memelihara standar mutu 
9. mencapai kemajuan proses dan hasil belajar 
10. memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya 
11. menilai kualitas belajar 
Pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan mempunyai manfaat yang luas, tidak sekedar mengukur keberasilan proses belajar akan tetap dapat memberikan manfat dalam berbagai kegiatan lain baik bagi guru maupun bagi siswa Nurkancana 1986 beberapa pungsi atau manfaat evaluasi pendidikan dan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :

a. mengetahui tahap kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu
 
b. mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan
 
c. mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru atau kah harus mengulang pelejeran pelejaran yang telah lampau
 
d. memdapat kan bahan bahan informasi dalam membeikan bimbingan tentang jenis pendidikan dan jabatan yang sesuai untuk siswa
 
e. mendapat kan bahan bahan informasi apakah seorang anak dapat dinaikan kekelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas semula 
f. membanding kan apakah frestasi yang dicapai anak sudah sesuai dengan kafasitas nnya atau belum 
g. untuk menafsirkan apakah seseorang anak yang telah cukup matang ubtuk kita lepas kan ke dalam masyrakat atau untuk melanjutkan ke lemba pendidikan yang lebih tinggi 
h. untuk mengadakan seleksi 
i. untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan dalam lapangan pendidikan.

C. Syarat-syarat umum evaluasi
       A. Kesahihan atau validitas
Keshahihan dapat diterjemahkan pula sebagai kelayakan, interprestasi terhadap hasil dari suatu instrumen evaluasi atau tes. Validitas merupakan ketepatan evaluasi atau mengevaluasi apa yang harus di evaluasi menurut Nur Kuncana & Sumartana validitas dapat di tinjau dari beberapa sisi :
·         Validitas ramalan ( predictive validity )v Artinya ketepatan dari sutau alat pengukur ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan yang dicapai kemudian 
·         Validitas bandingan (concurrent validity )v Adalah ketepatan dari suatu tes dilihat dari korelasinya terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat ini secara nyata.
·         Validitas isi ( content Validity )v Validitas isi diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut. Suatu tes hasil belajar dikatakan valid menurut validitas isi akan bilamana materi tes tersebut betul-betul dapat mewakili secara menyeluruh (representative) dari bahan-bahan pelajaran yang diberikan.
·         Validitas konstruk (construct validity)v Validitas konstruk dapat diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari susunan (konstruksi) itu tersebut keshahihan hasil evaluasi dipengaruhi oleh beberapa factor : 
1. Faktor Instrument evaluasiØ
2. Faktor adminitrasiØ & penskoran
3. Faktor berkaitan dengan respon siswa
B. Keterandalan (reliabilitas)
Keterandalan dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan keajengan (konsistensi) hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu instrument evaluasi. Nurkencana & Sumartana menjelaskan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencari taraf realibilitas suatu tes. Keterladanan dalam evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi memberikan hasil yang tapat (Arikunto 1990;81).
C. Kepraktisan 
Kepraktiasan dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada kaitan dengan instrument evaluasi, baik dalam mempersiapkan, menggunakan, mengolah hasil, menginterpretasi hasil maupun kemudahan-kemudahan dalam penyimpanannya.
Kepraktisan evaluasi dipertimbangkan lama pada saat memilih tes atau instrument evaluasi lain yang di evaluasikan oleh suatu lembaga. Kemudahan adminitrasi.v 
Kemudahan adminitrasi ini dapat dilakukan dengan memberikan petunjuk yang sederhana dan jelas serta pengaturan waktu evaluasi yang baik tidak menimbulkan kesulitan
 Waktu yang disediakan.Hendaknya diperhitungkan secara cermat agar peserta tidak mengalami kesulitan.
Kemudahan menskor.Memudahkan untuk menskor dan lembar jawaban dan lembar soal.Kemudahan interpretasi.Semakin mudah interpretasi dan aplikasi hasil evaluasi berarti semakin meningkat kepraktisan evaluasi.Tersedianya bentuk instrument evaluasi yang ekuivalen atau sebanding.
D. Tehnik-Tehnik Evaluasi
Penentuan tehnik evaluasi yang bergantung pada jenis informasi yang diharapkan apakah mengenai hasil perubahan tingkah laku atai tentang operasi pelaksanaan system instruktisional itu sebabnya disarankan menggunakan suatu materi tehnk evaluasi.
1. Evaluasi asassment terhadap siswa 
2. Koesioner dan wawancara dengan siswa
3. Observasi terhadap pelaksanaan instruktisional
4. Umpan balik dan staf pengajar yang taj langsung terlibat dengan system instruktisional. Sebab tehnik tersebut memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan evaluasi formatif maupun sumatif.
1. Tehnik ulang 
Tehnik ulang adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencari reabilitas suatu tes dengan cara memberikan tes tersebut kepada sekolompok anak dalam dua kesempatan yang berlainan.
1.  Tehnik bentuk parallel
Pada tehnik bentuk paralel digunakan dua bentuk tes yang sejenis (tetapi tidak identik) baik yang mengenai isinya, proses mental yang diukur, tingkat kesukaran maupun jumlah item.
2.  Tehnik belah dua
Ada dua prosedur yang dapat dipergunakan untuk membelah dua suatu tes yaitu :
- Prosedur ganjil genap, artinya seluruh item yang bernomor ganjil dikumpulkan menjadi satu kelompok, dan seluruh item yang bernomor genap menjadi kelompok orang lain.
- Prosedur secara random misalnya dengan menggunakan ujian, atau denagan menggunakan table bilangan random.
E. Jenis-jenis evaluasi pembelajaran.
Bentuk evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan dalam kegiatan. 
a.   evaluasi formatif 
Adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan dan telah tercapai, dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran apa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat.
b.  Evaluasi sumatif
Adalah evaluasi tang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan dalam arti sejauh mana peserta didik dapat berpindah dari suatu unit ke unit lainnya menurut Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu yang memiliki beberapa atau semua untuk pelajaran yang diajarkan dalam satu semester.
c.   Diagnostik
Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebuhan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan baik pada tahap awal selama proses maupun akhir pelajaran.
d. Pendekatan evaluasi pembelajaran
Untuk mengetahui seberapa tinggi prestasi belajar siswa maka seorang guru perlu memahami cara yang dapat dipergunakan untuk mengenfersikan atau merubah skor mentah menjadi skor standar. Ada beberapa cara pendekatan evaluasi pembelajaran :
• Dengan jalan membandingkan skor yang diperoleh seseorang dengan suatu standar yang absolute 
• Dengan jalan membandingkan skor seseorang dengan skor yang di peroleh orang lain dalam tes tersebut
1.    Penilain Acuan Patokan, Criterion Reference Test (CRT)
Dari penilaian acuan patokan yang juga disebutkan penilai dengan norma absolut atau norma actual merupakan norma penilaian yang ditetapkan secara absolut (mutlak) oleh guru atau pembuat tes berdasarkan atas jumlah soal serta presentase penguasaan yang dipersyarakan (Nurkencana &Sumartana,1986:78) tujuan penggunaan tes acuan patokan berfokus pada kelompok prilaku siswa yang khusus dengan didasarkan kepada kriteria atau standar khusus. Dengan kata lain tes kriteria digunakan untuk menyeleksi secara pasti status individual berkenan dengan domain perilaku yang ditetapkan atau dirumuskan dengan baik.
2.    Penilain Acuan Normatif (PAN), Norm reference test (NRT)
Norma relative yang disebut juga norma aktual, norma empiris atau dinamakan juga penilaian acuan norma ( PAN). Norma relative adalah suatu norma yang disusun secara relative berdasarkan distribusi yang skor dicapai oleh peserta tes. Pada pendekatan acuan norma standar performa yang digunakan bersifat relative artinya tingkat performan seseorang siswa yang ditetapkan berdasarkan pada posisi relative dalam kelompoknya tujuan penggunaan tes acuan norma biasanya lebih umum dan komprehensif tes acuan norma dimaksud untuk mengetahui status peseta tes dalam hubungannya dengan performan dengan kelompok peserta yang lain yang telah mengikuti tes . Penilain acuan norma dapat dipergunakan bilamana distribusi kecakapan atau kemampuan kelompok tes mengikuti hukum kurve normal. 

Evaluasi hasil belajar 
Fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar.
a.     Untuk diagnostic dan pengembangan.
Yang dimaksud dengan hasil dari kegiatan evaluasi diagnostic dan pengembangan adalah penggunaan hasi lbelajar sebagai dasar pendiagnoksiran kelemahan dan keunggulan siswa dan beserta sebab-sebabnya.
b.    Untuk seleksi 
Hasil dari kegiatan evaluasi harus belajar seringkali digunakan sebagai dasar untuk menunjukan siswa-siswa yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu.
c.     Untuk kenaikan kelas 
Menentukan apakah seorang siswa dapat dinaikan kelas yang lebih tinggi atau tidak.
d.    Untuk pemantapan 
Agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan dan kompetinsi yang mereka miliki. Maka perlu difikirkan ketetapan pemantapan siswa pada kelompok yang sesuai. Prosedur Evaluasi Hasil Belajar 
a. Persiapan
b. Penguasaan instrument evaluasi
c. Pengelolaan hasil penilaian
d. Pengelolaan hasil pengukuran
e. Evaluasi pembayaran.
f. Penyusunan rancangan
g. Penyusunan instrument
h. Pengumpulan data
i. Analisis data
j. Penyusunan laporan
Fungsi & Tujuan Evaluasi Pembelajaran

a.     Fungsi dan tujuan pembelajaran untuk pengembagan.
Dalam hal evaluasi pembelajaran berfungsi dan bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran maka evaluasi sedang menjalankan fungsi formatif.
b.    Untuk akreditasi. 
Orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan pada umumnya mengenal akreditasi sebagai suatu penilaian yang dilakukan oleh pemerintah tehadap sekolah swasta untuk menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah tersebut. (Arikunto 1990;186) Akreditasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses dengan nama suatu program atau institusi di akui sebagai badan yang sesuai dengan beberapa standar yang telah disetujui.

DAFTAR PUSTAKA
·         Prof, Dr Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi aksara 2001 Jakarta
·         Dr. Dimyati , Drs, Mudjiono, Belajar dan Pembelanjran, Rineka Cipta 2006 Jakarta
·         Arikunto, Sraihimi (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara



REBA MANGGARAI

Tidak ada komentar: