Jumat, Mei 01, 2015

JIWA KE-MANGGARAI-AN UNTUK MELAWAN LUPA

JIWA KE-MANGGARAI-AN UNTUK MELAWAN LUPA

Bahwa seorang humanis selalu berjalan menghadap hamparan cakrawala luas tetapi tidak pernah melupakan jejak-jejak konstruksi langkahnya. Inilah pesan singkat Milan Kundera tentang humanisme. Humanisme adalah der kampf " der erinnerung gegen das vergessen" (perjuangan ingatan melawan lupa). Manusia diaspora yang terlepas dari tanah asalnya selalu terpanggil untuk menyetuh rahim asalnya itu. Sisi perjuangan tidak hanya sebatas melayangkan kenangan tetapi berpikir rahim asalnya. Lupa berarti jiwa ke-Manggarai-an itu terkubur seperti ari-ari yang tak memiliki tubuh dan jiwa. tetapi,semuanya terhempas karena nafsu yang mengindividual saat harus memimpin, kemandegkan dari sebuah pembaruan terkubur oleh piciknya seorang pemimpin yang mengakui " akulah pemimpin hebat saat ini" pemimpin yang menyelipkan jnji dengan kata-kata kiasan saat itulah dirinya yang membelenggu karakter kepemimpinannya. ke-manggarain-an harus mnjadi tolak ukur jika harus menjadi pengasuh akan wilayahnya n dimna semua keberanian yang ditunjukan untuk rahim asalnya janganlah tercoreng oleh nafsu untuk mnjadi yang "ternama"

REBA MANGGARAI