Jumat, Mei 01, 2015

JIWA KE-MANGGARAI-AN UNTUK MELAWAN LUPA

JIWA KE-MANGGARAI-AN UNTUK MELAWAN LUPA

Bahwa seorang humanis selalu berjalan menghadap hamparan cakrawala luas tetapi tidak pernah melupakan jejak-jejak konstruksi langkahnya. Inilah pesan singkat Milan Kundera tentang humanisme. Humanisme adalah der kampf " der erinnerung gegen das vergessen" (perjuangan ingatan melawan lupa). Manusia diaspora yang terlepas dari tanah asalnya selalu terpanggil untuk menyetuh rahim asalnya itu. Sisi perjuangan tidak hanya sebatas melayangkan kenangan tetapi berpikir rahim asalnya. Lupa berarti jiwa ke-Manggarai-an itu terkubur seperti ari-ari yang tak memiliki tubuh dan jiwa. tetapi,semuanya terhempas karena nafsu yang mengindividual saat harus memimpin, kemandegkan dari sebuah pembaruan terkubur oleh piciknya seorang pemimpin yang mengakui " akulah pemimpin hebat saat ini" pemimpin yang menyelipkan jnji dengan kata-kata kiasan saat itulah dirinya yang membelenggu karakter kepemimpinannya. ke-manggarain-an harus mnjadi tolak ukur jika harus menjadi pengasuh akan wilayahnya n dimna semua keberanian yang ditunjukan untuk rahim asalnya janganlah tercoreng oleh nafsu untuk mnjadi yang "ternama"

REBA MANGGARAI

PUISI DENTING HATI



DENTING HATI

sering kuberkicau di tengah malam
tentang cinta
tentang kekaguman
pada bulan dilangit yg menerangiku
kupandang wajahnya dibalik jendela kalbu
kuisyaratkan denting hati yg kian berpacu
berlagukan tentang dirimu
meski aku tak tau,
entah bagaimana kau pahami isi hatiku.
untuk itu aku melagukan isi hatiku
lewat tanda petik yang merangkum hatiku.
"demi cinta" isyaratkan "rindu" yg menyebar menjadi satu
"ada cinta" didalam hatiku
yg "entah" mengapa singgah dengan terburu
"tiba-tiba cinta datang"
buatku dilanda "dilema"
aku "gelisah" memikirkanmu
Tentang hatimu yg tak mungkin ku terka
"andai ku tau" seberapa dalam cintamu
Akan ku abadikan pula cintaku di "tempat yg paling indah" dibilik hatiku
Hingga "inginku" mencintaimu
"sampai menutup mata"
Oleh: engel elvent
                                         Mahasiswa IKIP BUDI UTOMO MALANG
                            Jurusan bahasa dan sastra indonesia

 


REBA MANGGARAI